Danvisi akhir dari sebuah keluarga sakinah adalah kebahagiaan dunia akhirat, dan masuk ke dalam surga. Dengan adanya keluarga yang. 8. 8 sakinah, mawaddah, wa rahmah hal ini akan mampu membantu misi dan tujuan dalam keluarga yang islami bisa terwujud. Berikut adalah tujuan dari keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah : 1.
Assalamualaikum wr saya pernah mendengar hadis bahwa Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. Betapa istimewanya orang itu dan indah sekali bisa masuk ke golongan orang seperti itu. Pertanyaan saya, siapakah mereka dan bagaimana caranya agar kita bisa menjadi seperti mereka?Rusyadi Muhammad - JakartaWaalaikumussalam wr wb. Hamalat Alquran yang berarti pengemban amanah Alquran adalah mereka yang mendapatkan kedudukan khusus di sisi Allah SWT. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai ahli’ dari kalangan manusia.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah mereka itu?” Baginda berkata, “Merekalah ahlu Alquran, yaitu ahli’ Allah dan golongan pilihan-Nya.” HR Ahmad dan Ibnu Majah.Yang dimaksud dengan keluarga Allah dalam hadis ini adalah para wali Allah dan golongan yang mendapat tempat istimewa di hadapan Allah SWT. Sedangkan, yang dimaksudkan dengan ahlu Alquran adalah para penghafal Alquran yang senantiasa membacanya dan beramal serta berakhlak dengan akhlak untuk menjadi seorang hamalat Alquran atau ahlu Alquran tidak cukup hanya dengan menghafal dan selalu membaca Alquran saja, tetapi harus juga mengamalkan ajarannya, tidak melanggar batas-batasnya dan berakhlak dengan akhlak Tirmidzi dalam kitab Faidh al-Qadir menjelaskan bahwa ahlu Alquran itu hanya bagi para penghafal dan pembaca Alquran yang tidak ada kezaliman syirik dalam hatinya serta tidak ada kejahatan dalam dirinya. Dan, bukanlah ahlu Alquran, kecuali mereka yang sudah menyucikan dirinya dari dosa-dosa, baik yang zahir maupun yang batin, serta menghias dirinya dengan segala bentuk ketaatan, dan ketika itulah mereka menjadi ahlu Allah SWT. Itulah yang dicontohkan Rasulullah ra ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, ia menjawab, “Akhlak Rasulullah itu adalah Alquran.” HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Bukhari dalam Khalqu af’al al-Ibad. Sehingga, Allah SWT pun mengabadikan kemuliaan akhlak Rasulullah saw dalam Alquran. “Dan, sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” QS al-Qalam [68] 4.Untuk menjadi keluarga Allah sebagai ahlu Alquran dan golongan yang membangkitkan peradaban baru berlandaskan Alquran, pernyataan Sayyid Quthb dalam kitabnya Ma’alim fi al-Thariq dapat kita jadikan pandangan yang bagus. Ia menjadikan generasi sahabat Nabi sebagai menjadi pembeda antara generasi sahabat dan generasi-generasi setelahnya, yakni hanya Alquran satu-satunya sumber mata air tempat mereka mengambil air minum. Dari madrasah Alquran inilah mereka keluar dan dengan berdasarkan Alquran itu mereka menyesuaikan dan mengatur kehidupan mereka. Hal tersebut bukan karena tidak adanya peradaban atau kebudayaan lain. Bukan juga karena tidak ada ilmu pengetahuan, hasil tulisan, ataupun kajian. Melainkan, pada masa itu sudah ada peradaban Romawi yang begitu maju, juga dengan peradaban Yunani dengan segala logika, filsafat, dan itu, ada peradaban Persia yang menguasai wilayah yang luas. Dan, memang Nabi saw sengaja menjadikan Alquran sebagai satu-satunya sumber yang membentuk jiwa dan pribadi para kedua adalah dalam manhaj dan cara menerima dakwah Alquran itu. Para sahabat tidak membaca Alquran dengan tujuan untuk mencari dan mendapatkan wawasan atau pengetahuan, juga bukan sekadar untuk merasakan dan menikmatinya. Tidak ada seorang pun dari mereka yang mempelajari Alquran untuk sekadar menambah pengetahuan atau untuk menambah bobot ilmiah dan kepintaran dalam ilmu fikih. Mereka menerima dan membaca Alquran untuk menerima perintah Allah SWT berkenaan dengan masalah pribadi mereka, masyarakat tempat mereka hidup, dan kehidupan yang dijalaninya bersama lain yang perlu menjadi perhatian, yaitu ketika para sahabat ini masuk Islam, mereka melepaskan diri dari semua masa lalu yang berbau jahiliyah. Sehingga, ketika masuk Islam, mereka seakan-akan membuka lembaran baru dan menutup rapat-rapat masa kejahiliyahan. Wallahu a’lam bish shawab.Ustaz Bachtiar Nasir BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Keluarga Allah ★ JlCSimanjuntak 99, 0274 545456 ★ Tahun 2011 tinggal 3 bulan lagi akan kita tinggalkan. Beberapa judul yang berkaitan dengan pelayanan gereja bisa kita dengarkan melalui situs ini yaitu : Bagian Sejarah dari Situs GBI Keluarga Allah, yang gerejanya berada di Solo ini, menampilkan kisah mengenai perjalanan GBI
MENJADI "KELUARGA" ALLAH DI DUNIA Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Seluruh sahabat bunda yang dicintai dan mencintai Allah, Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad bin Hambal, Nabi memberitahukan adanya ahli keluarga Allah di muka bumi ini. Para sahabat bertanya, "Siapakah yang dimaksud dengn Ahlullah itu, ya Rasulullah?" Nabi menjelaskan, "Mereka adalah Ahlul Qur'an, Ahlullah dan orang-orang yang Dia khususkan." Sahabat Bunda, betapa bahagianya menjadi keluarga orang besar selayak Menteri, Gubernur, Presiden yang amanah. Betapa bahagianya menjadi keluarga ustadz, dai, ulama, juga orang-orang shalih. Tapi sahabat, Allah 'Azza wa Jalla dengan terang memberikan tawaran yang jauh lebih mulia, yakni menjadi 'keluarga'-Nya. Bagaimana caranya? Dengan berinteraksi bersama Al-Qur'an yang mulia. Dimulai dari mencintai para ahli Al-Qur'an, belajar membaca dan memperbaiki bacaan Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an secara rutin meski beberapa ayat, menghafalkan ayat-ayat yang terbiasa kita baca, mendakwahkan Al-Qur'an kepada keluarga dan orang sekitar, juga berupaya mengamalkan Al-Qur'an sesuai dengan kemampuan terbaik yang kita miliki. Sahabat Bunda, Al-Qur'an adalah kunci kebangkitan. Siapa dekat, berinteraksi, dan mengamalkan Al-Qur'an, dia akan berjaya di dunia sampai akhirat. Sebaliknya, para penista dan pembenci Al-Qur'an dijanjikan oleh Allah derajat yang rendah, kehinaan, dan kenistaan ternista. Sahabat Bunda, Nabi juga berjanji. orang terbaik bukan yang paling tampan atau paling cantik, bukan yang paling gagah atau paling kuat, bukan pula yang paling kaya atau memiliki jabatan yang tinggi. Kata Nabi, manusia terbaik adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Qur'an. Yuk sempatkan diri membaca Al-Qur'an. Pasti ada kedamaian di hati saat membaca Al-Qur'an. Saat hati damai, pikiran menjadi tenang, insya Allah bekerja pun akan optimal. Tentu, berujung pada hasil yang menakjubkan. Ya Allah, limpahkan Kasih Sayang kepada kami melalui kemuliaan Al-Qur'an. Ya Allah, berikan kami syafaat Al-Qur'an di dunia sampai akhirat. Jadikan kami "keluarga-MU" di dunia ini. Aamiin. Salam untuk keluarga, -Bunda Ermi- - Ikuti sejuknya Pesan Bunda Ermi lainnya di Channel TELEGRAM. Cukup klik Yuk dukung gerakan GerakanNasiBerkahJumat bareng Majelis Keluarga Indonesia pimpinan Babeh Haikal Hasan, bank Muamalat atm 147 3010187415. Jangan lupa kasih kode 02 di akhir angka transfer.
Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita; Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam RohNya" (1 Yoh 4:13). d. Anda dilahirkan kembali ke dalam keluarga Allah. "Roh yang ada di dalam kita menjadikan kita anak-anak Allah" (Rm 8:15 TL). "Engkau adalah anak Allah oleh iman di dalam Yesus Kristus
Menjadi Keluarga Allah di Luar Ramadhan Oleh Hamzah Saifuddin Staff Pengajar Ma’had Aly An-Nuur إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. نَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ اَلله اَكْبَرُ، اَلله اَكْبْرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لَااِلَهَ اِلَّا اللهَ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ Khutbah Pertama Download PDF di sini. Allahu akbar kabira walhamdulillahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallah wallahu akbar allahu akbar walillahil hamd. Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan khatib mengajak para jamaah sekalian untuk selalu mensyukuri segala nikmat yang luar biasa ini. Nikmat kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan suatu apapun. Kebahagiaan bertemu secara sempurna dengan bulan ramadhan, semua itu datangnya tidak lain dan tidak bukan hanyalah dari Allah semata, termasuk nikmat bertemu dengan hari raya Idul Fitri kali ini. Shalawat beriringkan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada uswatun hasanah umat Islam, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi’in, tabiut tabiin. Bulan Ramadhan telah usai, kini ia telah pergi meninggalkan kita semuanya, beserta kemuliaan dan keutamaannya. Maka pada momentum kali ini, khatib mengajak kepada jamaah sekalian untuk tidak kendur dalam menjalankan amal shalih, walaupun Ramadhan sudah tidak bersama kita lagi. Ramadhan adalah momen pembentukan karakter seorang muslim, penggemblengan jasad dan jiwa untuk terus terbiasa dalam melakukan amal shalih, terutama membaca Al-Qur’an, qiyamul lail, dan puasa. Oleh sebab itu mari kita jaga bersama apa yang sudah kita biasakan di bulan Ramadhan dan kita praktikkan kembali di bulan-bulan selanjutnya, sehingga kita bisa menjadi orang-orang yang beruntung, sebagaimana perkataan yang menyebutkan مَنْ كَانَ يَوْمِهِ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ “Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia menjadi orang yang beruntung.” Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar walillahil hamd. Jamaah shalat Idul Fitri rahimani wa rahimakumullah. Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala mempunyai keluarga di dunia, keluarga yang anggotanya dipilih langsung oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Alangkah bahagianya ketika ada seorang muslim yang dipilih oleh Allah untuk menjadi keluarga-Nya. Artinya, ketika Allah sudah memilih hamba-Nya maka hamba tersebut bukanlah hamba yang sembarangan, dia memiliki keistimewaan yang sungguh luar biasa diantara hamba yang lainnya. Di dalam kitab Syarh Sunan Abi Dawud disebutkan bahwa orang yang dipilih oleh Allah menjadi keluarga-Nya adalah mereka yang sudah pasti menjadi wali Allah dan orang yang dicintai oleh Allah. Lalu apa keuntungan ketika kita menjadi keluarganya Allah? Di dalam sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam disebutkan, فَإِذَا أَحْبَبتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِيْ بِهَا. وَلَئِنْ سَأَلَنِيْ لأُعطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِيْ لأُعِيْذَنَّهُ. رَوَاهُ اْلبُخَارِيُّ “Apabila Aku telah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang digunakan untuk melihat, Aku menjadi tangannya yang digunakan untuk memegang dan Aku menjadi kakinya yang digunakan untuk melangkah. Jika dia meminta kepada–Ku pasti Aku memberinya dan jika dia meminta perlindungan kepada–Ku pasti Aku akan melindunginya.” HR. Bukhari. Maka Syaikh Shalih al-Utsaimin memberikan penjelasan dalam kitab Syarh Arbain Nawawi bahwa janji Allah kepada mereka adalah dengan ditunjukkan kepada perbuatan-perbuatan yang diridhai-Nya dan setiap permintaannya akan dikabulkan oleh Allah, jika dia butuh pertolongan, perlindungan Allah akan melindunginya. Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar walillahil hamd. Jamaah shalat Idul Fitri rahimani wa rahimakumullah. Pertama adalah Menjadi Ahli Qur’an. Ada dua amalan yang hendaknya dilazimi oleh seorang hamba agar terpilih menjadi keluarga Allah subhanahu wa ta’ala. Amalan yang pertama adalah menjadi ahli Al-Qur’an. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِك، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلّهِ أَهْلِيْنَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ هُمْ؟ قَالَ هُمْ أَهْلُ القرآنِ، أَهْلُ اللهِ وَخَاصَتُهُ. رواه أحمد “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga diantara manusia.” Para sahabat bertanya, “Siapa mereka ya Rasulullah?” Rasul pun menjawab, “Para ahli Al-Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya.” HR. Ahmad. Keluarga Allah yang pertama adalah mereka ahli qur’an, orang yang menjadikan aktivitas membaca Al-Qur’an sebagai rutinitas. Tiada hari dan waktu yang ia gunakan untuk kegiatan yang sia-sia kecuali untuk membaca Al-Qur’an. Maka dari itu, orang yang membiasakan diri membaca Al-Qur’an, mereka akan dijadikan oleh Allah sebagai keluarga-Nya. Para ulama menyebutkan bahwa orang yang membaca Al-Qur’an memiliki dua tipe. Pertama adalah mereka yang membaca secara lafdziyah dan kedua adalah mereka yang membaca secara hukmiyah. Maksud membaca Al-Qur’an secara lafdziyah adalah membaca Al-Qur’an sebagaimana umumnya manusia. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda عَنْ اِبْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأ حَرْفاً مِنْ كِتاب الله فَلَهُ حَسَنَة، والحَسَنَة بِعَشْرِ أمْثَالِها، لا أقول ألم حَرفٌ، ولكِنْ ألِفٌ حَرْفٌ، ولاَمٌ حَرْفٌ، ومِيمٌ حَرْفٌ . رواه الترمذي “Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan semisalnya. Aku tidak mengatakan Alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, mim satu huruf.” HR. Tirmidzi Adapun maksud membaca secara hukmiyah adalah memahami hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, termasuk juga melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya, lalu membenarkan apa yang dikabarkan oleh Allah didalam Al-Qur’an. Di dalam hadits di atas juga dinyatakan bahwa orang yang membaca Al-Qur’an entah itu lafdziyah maupun hukumiyah dan ia menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan maka janji Allah akan dijadikan sebagai keluarga-Nya Allah. Maka sungguh beruntung seorang muslim yang menjadikan tilawatul qur’an sebagai rutinitas di luar bulan Ramadhan. Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar walillahil hamd. Jamaah shalat Idul Fitri rahimani wa rahimakumullah. Kedua adalah Memakmurkan Masjid. Amalan berikutnya yang harus dilazimi oleh seorang hamba agar terpilih menjadi keluarga Allah subhanahu wa ta’ala adalah senantiasa memakmurkan Masjid. Allah berfirman dalam Surat At-Taubah Ayat 18 إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” Ketika Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut, beliau menyebutkan sabda dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi, قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ “إِنَّمَا عُمَّارُ المَسَاجِدَ هُمْ أَهْلُ اللهِ “Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid, mereka adalah Ahlullah keluarganya Allah.” Hadits tersebut menyampaikan kepada kita tentang fadhilah keutamaan orang-orang yang memakmurkan masjid Allah dan Allah menggolongkan mereka menjadi ahlullah, keluarganya Allah. Maka dari sini kita dapat memahami bahwa masjid-masjid Allah itu adalah rumah Allah, artinya orang yang menjaga, merawat, dan memakmurkannya, mereka akan diberi balasan yang sungguh luar biasa dari Allah subhanahu wa ta’ala. Jamaah shalat Idul Fitri rahimani wa rahimakumullah. Di bulan Ramadhan masjid-masjid akan selalu ramai. Entah itu di pagi hari, siang hari, bahkan di malam pun tak sedikit orang yang memilih tidur di masjid daripada tidur di rumahnya. Hal itu karena di bulan Ramadhan kita mengerti bahwa segala amal shalih yang dikerjakan akan dilipat gandakan. Maka kebiasaan inilah yang harus kita lestarikan bukan hanya di bulan ramadhan saja. Kewajiban memakmurkan masjid bukan hanya kewajiban takmir saja. Akan tetapi bagi siapa pun kaum muslimin, berkewajiban untuk menjadikan masjid di dekatnya menjadi makmur. Sebab salah satu misi diberdirikannya masjid adalah untuk digunakan sebagai tempat ibadah kaum muslimin. Maka bagaimana mungkin ada orang Islam yang tidak mau meramaikan masjidnya, ia malah alergi dengan tempat ibadahnya sendiri. Hal demikian tentulah kita semua tidak menginginkannya. Di dalam kitab Ummarul Masajid Maknawiyah wa Fadhluha disebutkan bahwa salah satu efek positif ketika masjid itu bisa ramai adalah akan menguatkan ukhuwah Islamiyah kaum muslimin. Demikian karena masjid merupakan tempat yang menjadi pusat berkumpulnya kaum muslimin tak kurang 5 kali dalam sehari. Karena itulah setiap muslim berkewajiban untuk selalu memakmurkannya agar ukhuwah kaum muslimin bisa semakin solid. Adapun mereka yang enggan untuk merapat ke masjid maka ia bagaikan hewan yang menjauh dari gerombolannya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam إِنَّ الشَّيْطَانَ ذِئْبُ الإِنْسَانِ كَذِئْبِ الغَنَمِ يِأَخْذِ الشَّاةَ القَاصِيَّةَ وَ النَّاحِيَّةَ، فَإِيَّاكُمْ وَالشِّعَابِ وَعَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ وَالعَامَّةِ وَالمَسْجِدِ. رواه أحمد “Sesungguhnya setan adalah serigala bagi manusia, seperti serigala bagi kambing, yang memakan kambing yang sendirian. Takutlah pada perpecahan dan tetaplah bersama jamaah yakni kebanyakan manusia golongan besar orang mukmin dan masjid” HR. Ahmad Kalaulah ada seorang muslim yang menjauh dari masjid tentu ia akan dijadikan target utama bagi setan untuk digelincirkan agar bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar walillahil hamd. Jamaah shalat Idul Fitri rahimani wa rahimakumullah. Perlu kita pahami bersama bahwa orang yang memakmurkan masjid bukan hanya orang yang membangun bangunannya. Akan tetapi termasuk orang yang mengajak manusia untuk mendekat kepada masjid, menjadikan masjidnya ramai dengan jamaah dan ibadah sehingga masjid bisa memberikan manfaat yang luas kepada masyarakat secara umum. Jangan sampai masjid-masjid di daerah kita hanya ramai setahun sekali, jangan sampai masjid kita hanya ramai di bulan ramadhan saja, tapi jadikan masjid kita menjadi masjid yang selalu ramai setiap waktunya. Pada hari Kiamat Allah akan memanggil orang yang memakmurkan rumah Allah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari sahabat Anas bin Malik إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُنَادِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ جِيرَانِي؟ أَيْنَ جِيرَانِي؟ فَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ رَبَّنَا، وَمَنْ يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يُجَاوِرَكَ؟ فَيَقُولُ أَيْنَ عُمَّارُ الْمَسَاجِدِ؟ “Sesungguhnya Allah menyeru pada hari Kiamat, Di mana kah tetanggaku? Di mana kah tetanggaku?’ Maka para Malaikat berkata, Wahai Rabb kami, siapa yang menjadi tetanggamu?’ Maka Allah menjawab, Di mana kah orang yang memakmurkan masjid?” Itulah balasan yang Allah berikan kepada orang-orang yang memakmurkan masjid. Bahkan di dalam hadits yang lain Allah berjanji kepada orang yang hatinya selalu terikat dengan masjid, hatinya selalu terpaut dengan masjid, akan menaunginya di mana saat itu tidak ada naungan yang bisa menaunginya kecuali hanya naungan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allah di dalam naungannya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Yaitu imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Tuhannya, seseorang yang hatinya bergantung di dalam masjid.” HR. Bukhari Meskipun Ramadhan telah usai, mari kita jadikan kebiasaan yang sudah terbangun menjadi kebiasaan di luar bulan Ramadhan. Maka kesempatan yang sungguh luar biasa yang harus kita dapatkan adalah menjadi keluarganya Allah, yaitu dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an dan juga berusaha untuk terus memakmurkan masjid Allah subhanahu wa ta’ala. Khutbah Kedua Jamaah shalat Idul Fitri rahimani wa rahimakumullah. اللهُ اَكْبَرُ ٣× اللهُ اَكْبَرُ ٤× اللهُ اَكْبَرُ كبيرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ Mari kita tutup Khutbah pada kesempatan kali ini dengan berdoa kepada Allah, إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَقِرَاءَتَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَسْبِيْحَنَا وَتَهْلِيْلَنَا وَتَمْجِيْدَنَا وَتَحْمِيْدَنَا وَخُشُوْعَنَا يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْن إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Didalam bahasa Arab, kata ikhlas (إِخْلاَصٌ) adalah bentuk masdar (dasar dari kata kerja) akhlasha (أَخْلَصَ) dan yukhlishu (يُخْلِصُ). Kata ini memiliki banyak makna seperti: mengerjakan sesuatu dengan hati yang bersih, memurnikan, mengambil intisari sesuatu, dan memilih. Kata ikhlas itu sendiri terambil dari kata
- Sebagaimana dalam surah Al-A’raf ayat 204, umat Islam diperintahkan agar senantiasa membaca Al-Quran. Adapun bunyi dari ayat tersebut adalah sebagai berikut "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat," QS. Al-A'raf [7] 204 Berikut ini merupakan 10 keutamaan membaca Al-Quran 1. Menjadi keluarga Allah SWT Rasulullah shallallahu alaihi wasallam SAW bersabda “Man kaana yarjuu liqaa-allaahi falyukrim alallahi qiila Yaa Rasuulallaahi hal lillaahi 'azza wa jalla ahlun? Qaala na'am, qiila man hum yaa rasuulallaahi? Qaala Ahlullaahi fid dun-yal ladziina yaqraa uunal qur’aana. Alaa man akraamahu faqad akramahullahu wa a'thaaul jannata. Waman ahaanahum faqad ahaanahullahu wa adkhalahun naara, yaa abaa hurairata maa 'indallaahi ahadun akrama min haamilil qur'aani, alaa wa inna haamilal qur’aani 'indallaahi akramu min kulli ahadin illal anbiyaa-a.” Artinya "Barangsiapa berharap bisa bertemu dengan Allah, maka hendaklah menghormati keluarga Allah." Seseorang bertanya "Ya Rasul Allah, apakah Allah Azza wa Jalla mempunyai keluarga?” Beliau menjawab "Ya." 'Siapa mereka itu, ya Rasul Allah?" tanyanya pula, yang beliau jawab "Keluarga Allah di dunia ialah mereka yang membaca Al-Qur'an, ketahuilah, barangsiapa menghormati mereka, maka dia dihormati Allah dan diberi surga. Dan barangsiapa menghina mereka, maka dia dihinakan Allah dan dimasukkan ke dalam neraka. Hai Abu Hurairah tidak ada seorang pun di sisi Allah yang lebih mulia daripada penghafal Al-Qur'an. Dan ketahuilah, sesungguhnya penghafal Al-Qur'an di sisi Allah adalah Iebih mulia daripada siapa pun, selain para Nabi." 2. Memperoleh derajat yang tinggi Dari Anas bin Malik Nabi saw. bersabda "Tidakkah aku beritahukan kepadamu orang yang paling utama dari umatku pada hari kiamat?". Jawab para sahabat "Tentu, ya Rasul Allah." Rasul bersabda "Orang-orang yang membaca Al-Quran apabila tiba hari kiamat, maka Allah 'Azza wa jalla berfirman "Hai Jibril, serukanlah di Mahsyar, "Ketahuilah, barangsiapa yang dulu pemah membaca Al Qur'an, maka berdirilah. “Jibril berseru dua tiga kali, maka mereka pun berdiri bersiap-siap di hadapan Tuhan yang Maha Pengasih tanpa ada seorang pun dari mereka yang berbicara sehingga berdirilah Nabi Allah, Daud Maka Allah berfirman "Bacalah oleh-mu sekalian dan keraskan suaramu." Masing-masing dari mereka lalu membaca apa yang diilhamkan Allah Ta'ala kepadanya dari firman-Nya. Maka, tiap-tiap orang yang membaca diangkat derajatnya masing-masing sesuai dengan keindahan suaranya, lagunya kekhusyuannya, pemikirannya dan pengamatannya. 3. Memperoleh syafaat di hari kiamat Bersumber dari Abu Umamah Nabi shallallahu alaihi wasallam SAW bersabda “Iqra'ul qur’aana fa-innahu ya'tii yaumal qiyaamati syafii'an li ash haabihi.” Artinya “Bacalah olehmu Al-Qur'an, karena ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya." HR. Muslim 4. Mendapatkan kemuliaan Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam SAW "Pada malam aku diisra'kan, aku mendengar Allah berfirman, "Ya Muhammad, suruhlah umatmu memuliakan tiga orang Orang tua, orang alim dan penghafal AI-Quran. Ya Muhammad, peringatkan mereka, jangan sampai membikin marah orang-orang itu atau meremehkan mereka. Karena sesunggunya Aku sangat murka terhadap orang yang membikin mereka marah. Ya Muhammad, ahli Al-Qur'an adalah keluarga-Ku, Aku letakkan mereka ada di sisimu di dunia ini, sebagai penghormatan kepada penghuninya. Dan sekiranya AI-Quran itu tidak terpelihara dalam hati mereka, niscaya dunia dan seisinya ini telah binasa. Ya Muhammad, para penghafal AI-Qur'an takkan disiksa dan takkan dihisab pada hari kiamat. Ya Muhammad, apabila seorang penghafal Al-Quran meninggal dunia. maka ia ditangisi oleh seluruh langit-Ku, bumi-Ku dan para malaikat-Ku. Ya Muhammad, sesungguhnya surga itu rindu kepada tiga orang Engkau sendiri, dua sahabatmu, Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu 'anhuma dan penghafal Al-Qur'an." 5. Memperoleh kebaikan Rasul bersabda “Khairukum man ta'allamal qur'aana wa 'allamahu.” Artinya "Sebaik-baik orang di antara kamu sekalian ialah orang yang belajar Al- Qur' an dan mengajarkannya.” Diriwayatkan oleh Utsman bin Affan dan bersumber dari AbduIlah bin Mas'ud ra. ia berkata, Nabi shallallahu alaihi wasallam SAW bersabda “Man qara'a harfan min kitaabillahi falahu bihi hasanatun wal hasanatu bi 'asyri amtsaalihaa laa aquulu alm alif laam miim harfun walaakin alifun harfun wa laamun harfun wa miimun harfun.” Artinya “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah Ta'ala, maka ia memperoleh satu kebaikan karenanya. Sedang kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan, Alif lam Mim itu satu huruf, aku katakan, Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." HR. Tirmizi, hadits hasan shahih 6. Memperkuat kebangsaan Umar ibnu Khaththab dari Nabi shallallahu alaihi wasallam SAW ia bersabda “Innallaaha yarfa'u bihaadzal qulaani aqwaaman wa yadha'u bihi aakhariina.” Artinya “Sesungguhnya dengan Al-Qur'an ini Allah mengangkat beberapa bangsa dan merendahkan beberapa bangsa yang lain.” HR. Muslim & Ibnu Majah 7. Dikabulkan permintaannya Bersumber dari Abu Sa'id al-Khudri sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam SAW, Allah swt berfirman “Man syaghalahul quraanu 'an dzikrii wa mas-alatii a'thaituhu afdhala maa u'thiyas saa-iliina Wa fadhlu kalaamillaahi 'alaa saa-iril kalaami kafadhlillaahi'alaa khalqihi.” Artinya Barangsiapa disibukkan bukan oleh Al-Quran dari mengingat Aku dan meminta kepada-Ku, maka Aku beri dia sebaik-baik yang Aku berikan kepada mereka yang meminta. Sedang kelebihan kalam Allah atas semua perkataan yang lain, adalah seperti kelebihan Allah atas semua mahluk-Nya." HR. Tirmizi, hadits hasan gharib 8. Memperoleh ketenangan dan ketentraman hati Dalam Mazhharul Mashabih, bahwa dapat memperoleh As-Sakinah. Artinya, sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang, rindu pada seseorang untuk membaca Al Quran dan kejernihan hatinya karena diterangi cahaya Al-Quran. 9. Menghilangkan kegelapan jiwa Masih berdasarkan Mazhharul Mashabih, membaca Al-Quran dapat menghilangkan kegelapan jiwa dari hatinya dan turunnya kecerahan rahmani di dalamnya. Tetapi ada yang berpendapat, nama seorang malaikat yang turun ke dalam hati seseorang mukmin dan menyuruhnya melakukan kebaikan dan ketaatan. 10. Dijauhkan dari berbagai bencana Mereka yang membaca Al-Quran dikelilingi para malaikat sambil mendengarkan bacaan Al-Qurannya akan dijauhkan dari berbagai bencana, menyalami dan berkunjung kepada mereka. Sumber Disarikan dari keterangan dalam Durratun Nashihin karya Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al-Khaubawiy ACF
AbiThalib menyatakan bahwa dunia itu pergi meninggalkan kita, sedangkan akhirat datang menjemput kita. Masing-masing bagian ada ahlinya, maka jadilah dirimu bagian dari ahli
BANDUNG Erwin Muniruzaman, kakak kandung Ridwan Kamil, mengenang sosok Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) sebagai sosok anak yang soleh. Hal itu dikatakan Erwin usai mengumumkan Eril meninggal dunia di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/6/2022). "Kami sekeluarga sangat mencintai Eril, kami melihat sosok Eril
gWQWeRh. h9zjn8ushs.pages.dev/295h9zjn8ushs.pages.dev/465h9zjn8ushs.pages.dev/574h9zjn8ushs.pages.dev/316h9zjn8ushs.pages.dev/122h9zjn8ushs.pages.dev/47h9zjn8ushs.pages.dev/16h9zjn8ushs.pages.dev/151
keluarga allah di dunia